Hal Sulit yang Bisa Kamu Alami ketika Pindah ke Desa dari Kota
Kekurangan Hidup di Desa bagi Kamu yang Lama Tinggal di Kota
Memutuskan pindah ke Desa dengan berbagai alasan bisa saja terjadi kapan saja. Salah satu alasannya pindah tugas, kampung halaman orang tua, mempunyai aset di Desa, berpikir jika hidup di Desa lebih murah, atau ingin menikmati masa pensiun dengan suasana Desa yang tenang dan alam yang indah.
Namun akan banyak sekali perbedaan hidup di Kota dibandingkan di Desa yang bisa saja kamu alami. Hal tersebut patut diketahui dan dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk tinggal di Desa.
Berikut hal sulit tinggal di Desa :
1. Jauh ke Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan seperti Supermarket, Minimarket, Toko Grosir, bahkan Pasar Tradisional, belanja kebutuhan rumah tangga orang Kota biasanya beli di Supermarket, Minimarket, Toko Grosir atau Pasar Tradisional yang aksesnya dekat dari tempat tinggal.
Hal tersebut akan berbeda jika pindah ke Desa,
keberadaan pusat perbelanjaan tempatnya jauh dari Desa, harus menempuh perjalanan yang cukup jauh terlebih dahulu. Sebagai gantinya bisa berbelanja di Warung atau Toko Grosir, namun pastinya tidak selengkap di Minimarket atau pusat perbelanjaan seperti di Kota.
2. Transportasi tidak Terintegrasi
Jika ingin berpergian tanpa kendaraan pribadi akan sulit, karena susah dijumpai kendaraan umum seperti angkutan kota bahkan untuk ojek pangkalan pun susah dicari, terlebih lagi tidak ada ojek online seperti kemudahan mobilitas di Kota.
3. Harus Mempunyai Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi minimal sepeda motor dan sangat penting sekali mampu mengendarainya, baik sepeda motor ataupun mobil untuk mobilitas sehari-hari karena kendaraan di Desa belum terintegrasi dengan baik seperti yang sudah dipaparkan pada poin sebelumnya
3. Jauh ke Rumah Sakit
Fasilitas Rumah Sakit pastinya tidak ada di Desa, fasilitas kesehatan yang dekat diantaranya Puskesmas , Klinik Praktik Dokter ataupun Bidan. Namun jika memerlukan rawat inap seperti melahirkan di fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap yang perlu ke Rumah Sakit pastinya akan menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Desa.
4. Susah Jaringan Internet
Zaman modern saat ini, kebutuhan akan jaringan internet seolah menjadi kebutuhan pokok, terutama yang biasa tinggal di Kota dengan kebiasaan dan kebutuhan kerja yang memerlukan internet.
Kebutuhan internet baik untuk keperluan pekerjaan, pendidikan, bermedia sosial, berjualan online ataupun hanya untuk hiburan semata.
Susah sinyal menjadi momok tersendiri saat tinggal di Desa, hanya beberapa jaringan selluler saja yang tersedia sinyalnya. Bahkan untuk memasang wifi di Rumah pun terbatas hanya untuk beberapa rumah dan tergantung daerahnya saja karena masih minimnya fasilitas pendukung lainnya.
5. Tidak Ada Ojek Online
Terbiasa mobilitas di Kota dengan Ojek Online saat ingin berpergian, berkirim barang bahkan membeli makanan, tentunya di Desa belum ada. Kemudahan yang biasa dilakukan di Kota tersebut, pastinya akan terasa tak biasa. Salah satu solusinya adalah memberdayakan diri sendiri atas kebutuhan tersebut, mobilitas dengan kendaraan sendiri, dengan sopir atau di kendarai sendiri, masak sendiri dan berkirim paket dengan espedisi kurir.
6. Susah Mencari Alamat Pengiriman Paket
Kebiasaan orang Kota adalah belanja online yang saat ini sudah menjadi hal yang lumrah, bahkan orang Desa pun sudah tidak asing berbelanja online. Namun ternyata alamat tujuan pengiriman paket susah dikenali oleh pengantar paket, karena susah menentukan patokan alamat. Seperti halnya di Kota sebagai patokannya adalah Jalan, Gedung, Kantor, Perumahan, dan Blok Rumah. Namun di Desa susah sekali menentukan patokan alamat rumah, berdasarkan pengalaman pribadi, pertama kali tinggal di Desa, beberapa kali pengantar paket menelpon menanyakan alamat serta meminta panduan jalan menuju rumah. Hal tersebut terjadi hampir disemua pengantar paket dari berbagai espedisi dan bisa berulang dipengantaran berikutnya.
7. Ongkos Kirim Espedisi Mahal
Belanja online menjadi hal yang biasa terlebih jika saat di Kota pun memang sering berbelanja online, sayangnya jika tinggal di Desa, ongkos kirimnya sering lebih mahal karena jaraknya jauh dari kota asal penjual.
8. Mata Pencaharian Cenderung Homogen
Mata pencaharian orang Desa cenderung homogen, seperti bertani bahkan buruh dengan komoditas yang tidak terlalu beragam, contohnya petani sawit, karet, padi dsb. Sehingga jika pindah ke Desa dan meninggalkan pekerjaan atau bisnsis di Kota, akan kesulitan mendapat pekerjaan atau penghasilan yang akan dilakukan dan didapat, terutama jika tidak mempunya skill, pengetahuan dan pengalaman mengenai pekerjaan di Desa contohnya bertani.
Namun jika basicnya adalah pekerja kantoran, PNS, Guru, mungkin akan lebih mudah mendapat pekerjaan.
9. Jauh dan Terbatasnya Pilihan Sekolah Anak
Jika di Kota banyak bertebaran sekolah sampai saling berkompetisi menjadi sekolah terbaik dan terfavorite, beda halnya di Desa, sekolah bisa saja hanya tersedia satu sekolah untuk satu jenjang pendidikan. Jikapun ada sekolah lain, jaraknya jauh yang berada di Desa tetangga.
10. Ke Bank Jauh, ATM Susah dicari
Harus stok banyak uang cash untuk kebutuhan bertransaksi sehari-hari karena untuk mengambil uang ke Bank jaraknya jauh dan keberadaan ATM susah dicari, jauh, dan terbatas.
11. Tidak ada Mall, Playground atau Taman
Bermain di Kota terbiasa healing ke Mall saat weekend untuk berbelanja sambil ajak main anak ke Playground atau sesekali ke Taman Kota, hal tersebut tidak bisa lagi dilakukan di Desa, karena di Desa tidak ada Mall...hehehe Namun jika tempat bermain pastinya dimana saja bisa, apalagi di Desa banyak tempat berpetualang yang bisa di explore oleh anak dan masih banyak alam terbuka hijaunya.
12. Brand Makanan, Restoran, Fast Food Sulit Ditemui
Terbiasa dengan kehidupan di Kota yang hingar bingar dan pecinta kulineran pastinya akan susah beradaptasi dengan keadaan di Desa yang susah ditemui tempat kulineran resto terkenal, fast food bahkan merk makanan atau bahan makanan tertentu saja akan sulit atau bahkan tidak ditemukan. Contohnya sekedar ingin makan keju pun harus pergi dahulu ke luar desa mencari Minimarket untuk membeli keju tersebut
13. Susah Mencari Furniture Modern Kekinian
Bagi yang pindah tempat tinggal ke Desa pastinya memerlukan furniture rumah, biasanya pembelian furniture itu sendiri harus keluar Desa terlebih dahulu pergi ke Toko Furniture yang dimana pilihan furniturenya terbatas , kurang lengkap dan belum tentu desainnya sesuai selera.
14. Susah Mencari Barang Elektronik Terbaru
Salah satu kebutuhan rumah tangga adalah barang elektronik, seperti kulkas, mesin cuci, Televisi dan lain sebagainya. Pembelian alat elektronik tersebut harus keluar Desa terlebih dahulu, yang jarak tempuh ke tempat pembelian terdekat cukup jauh walaupun ke Kota kecil terdekat dan barang yang dicari pun belum tentu ada.
15. Sedikit yang Berjualan
Jika di Kota bisa dikatakan mau beli apa saja ada, mau makan apa saja ada yang jualan, maka di Desa tidak sebanyak dan semudah itu.
Banyak barang yang tidak ada, tidak bisa didapatkan di Desa, apalagi berbagai macam makanan kuliner terbatas sesuai kebiasaan jajan orang di Desa tersebut saja.
16. Komunikasi Banyak Memakai Bahasa Daerah
Komunikasi antar warga apalagi warga asli Desa tersebut pastinya terbiasa menggunakan bahasa daerah bukan Bahasa Indonesia. Hal tersebut akan sulit dimengerti oleh orang yang bukan berasal dari suku yang sama dengan warga setempat dan terbiasa memakai Bahasa Indonesia.
17. Sering Pemadaman Listrik
Pemadaman listrik di Desa bisa dikatakan lebih sering daripada di Kota, pemadaman dengan waktu yang lama bisa sampai seharian.
Poin-poin diatas berdasarkan pengalaman pribadi Umrin setelah beberapa tahun pindah ke Desa dengan pengalaman tinggal di Kota yang lama. Jadi sharing pengalaman rasanya tinggal di Desa. Artikel ini untuk pengetahuan dan berbagi pengalaman saja, bukan untuk menyudutkan, mencela, atau hal negatif lainnya tentang tinggal di Desa. Semoga bisa mengambil manfaat dari artikel ini.
Dimanapun tempat tinggal kita semoga diberikan tempat tinggal terbaik, nyaman, tetangga yang baik soleh dan solehah dengan lingkungan yang kondusif dan agamis. Dunia sementara Akhirat tempat kembali kita, Surga tujuan kita. Aamiin
Terimakasih
Ummu Muhammad Rinia
Blogger Lifestyle, Food Blogger, Blogger Mom & Kids, Food Blogger Medan , Blogger Sumatera Utara, Blogger Muslimah
IG : @ummu_muhammad_rinia
Tiktok : @ummu_muhammad_rinia
#lifestylebloggermedan #lifestylebloggersumut #lifestylebloggerrantauprapat #foodbloggermedan #foodbloggersumut #foodbloggerrantauprapat #bloggerrantauprapat #bloggermedan #mombloggermedan #mombloggerrantauprapat #momblogger
Memang yach, tinggal di desa apalagi yang asalnya dari kota itu butuh ketabahan dan kesabaran luar biasa. Yang tadinya fasilitas serba ada, kini hanya tinggal kenangan. Namun apapun situasi dan kondisinya, semua harus dinikmati dan disyukuri. Tentu ada prioritas dan alasan kuat kenapa harus pindah ke desa, kan? Sehat selalu mbak dan keluarga :)
BalasHapusKalau mau memilih tinggal di desa harus siap dulu yaa, apalagi yang sudah terbiasa hidup di kota. Kalau saya sih misalnya suatu saat tinggal di desa saya pengen nanam dan berkebun.
BalasHapusSemoga desa-desa yang ada di Indonesia semuanya bisa mendapatkan fasilitas yang sama dengan di kota suatu saat nanti , yang bisa semakin sejahterakan dan mempermudah masyarakatnya diantaranya pemadaman listrik yang jangan terlalu lama, akses internet, dan bisa dengan mudah mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
BalasHapusMemang penuh tantangan yang tinggal di desa. Meski ada juga hal yang menyenangkan pastinya. Coba ditulis list yang menyenangkan juga, Kak..biar imbang.
BalasHapusBtw, saya juga sempat dari kota besar pindah ikut suami mutasi ke desa (kota kecil)...shock rasanya. So, I feel U
Belakangan mama kami pindah karena adik kami pindah ke daerah pedesaan.
BalasHapusTernyata tinggal di desa gak bisa tutup pintu rapat. Jadi bahan gunjingan satu desa kalo terlihat tidak sosialisasi. Padahal karena menghindari ayam tetangga masuk ke rumah.. Hahaha
semoga desa-desa di indonesia semakin mendapat fasilitas yang disrasakan oleh orang2 yang tinggal di kota. fasilitas prasarana dan sarana semakin merata didapatkan masyarakat indonesia.
BalasHapusKak, coba main ke Natuna dan Anambas. Ini tulisan yang memang alfie rasakan disini. Susah transportasi. Kalau tak ada motor, kakak ga bisa kemana mana. Semua harganya mahal. Tak ada swalayan seperti indoapril. Sedih deh... Tapi lama kelamaan juga betah karena di desa memberi ketenangan.
BalasHapusPernah ngerasain nginap di desa, pas giliran pemadaman listrik. Akhirnya semua pada keluar rumah dan ngobrol bareng. Tapi kalau pas waktu malam, iya... nikmati sambil tiduran saja. semoga cepat beradaptasi ya kak.
BalasHapusDari 17 macam kesulitan tinggal di desa, pastilah banyak juga kelebihannya, misalnya udara yang bebas polusi, tak sekotor di perkotaan, rasa guyub atau persaudaraan antartetangga, masih peduli dengan jiran sekitar, biaya hidup tidak setinggi di kota, tentunya lifestyle kita selama di kota harus pula kita sesuaikan dengan pedesaan.
BalasHapusMemang tinggal di desa ada kekurangan kelebihannya ya, paling sebel kalo sering mati lampu dan gak ada sinyal, jadi mati gaya deh. Tapi kalau soal makanan di desa lebih nikmat ya kan :)
BalasHapus